Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dewi Lathi lahir pada zaman Wilwatiktok

pada 28 Februari 2020, Weird Genius merilis single berjudul Lathi. Kemudian yang ditugaskan menyanyi adalah Sara Fajira, salah satu penyanyi asal Surabaya, Jawa Timur. Mereka dirilis setelah sebulan dalam video klip Lathi Youtube Weird Genius telah ditonton dengan 10 juta orang.

Dari nyanyian itu, beberapa pemuda Jawa yang menyadari bahwa Jawa mereka kewalahan, mereka dihujani karena identitas budaya mereka termasuk dalam lagu Lathi yang mendapat respon bagus dari luar negeri. Siapa yang tidak bangga dengan hal tersebut?

Dalam aspek visual video klip terlihat jelas adanya unsur identitas budaya Jawa yang dimasukkan. Mulai dari kehadiran warna dan wayang, gerak tari, ada tledheke, jalinan kuda, debus, hingga kostum dengan corak identitas budaya Jawa.


Belum lagi di bagian audio, kalau dari instrumen terdengar warna instrumen gamelan. Namun, meskipun terdengar seperti gamelan, itu adalah EDM, bukan gamelan aslinya. Ini dapat dilakukan dengan FX Studio dan kemudian dengan instrumen bertema gamelan tambahan.

Sebaliknya, pada bagian paling liris remaja Jawa, terdapat lirik yang mengutip ungkapan atau ungkapan bahasa Jawa dari bahasa Jawa yang berbunyi “ajining dhiri ana ing lathi” yang artinya "harga diri seseorang ada di lidah".

Dari kata 'lathi' dalam ungkapan harga diri di lidah kemudian menjadi judul lagu Lathi.

 


Menurut Weird Genius disini, lagu Lathi ini bercerita tentang seorang gadis muda yang sering dianiaya oleh kekasihnya. Jadi gadis itu memberontak atau memberontak terhadap pria itu dengan mengingatkan pria itu bahwa harga dirinya ada di lidahnya. Jadi jangan menyepelekan perkataan, jangan mengingkari janji karena laki-laki itu yang dipegang perkataannya. Peribahasa ajining dhiri ana ing lathi itu selaras dengan lirik yang berbahasa inggris


Lagu Lathi didominasi bahasa Inggris, bukan bahasa Jawa. Oleh karena itu harus diinterpretasikan terlebih dahulu agar dapat ditemukan keselarasan lirik bahasa Inggris dalam ekspresi harga diri di lidah. Nanti bisa dilihat bersama-sama, pepatah itu hanya asalkan mencuat apakah benar-benar ada kaitan yang erat. Struktur lagu Lathi terdiri dari tiga bagian; pre-chorus, chorus dan post-chorus. Itu kemudian dibagi menjadi dua ayat. Dalam ayat satu dan dua perbedaannya tidak begitu besar. Kemudian cover lagunya diisi post-chorus yang ternyata outro.


Sangat menyenangkan memiliki lagu Lathi ini. Artinya ada sesuatu yang terjadi antara budaya Jawa dengan selera pop modern. Namun, membiarkan kerumunan yang begitu sengsara maka budaya ejakulasi dini.
Artinya banyak orang yang menilai makna budaya Jawa hanya hal-hal yang mereka ngehits. Namun nyanyian lathi tidak memungkinkan untuk dijadikan waton. Inilah mengapa mendengarkannya bahkan memberi arti yang buruk.

Prasasat gatura memasuki budaya, ya itu lagu Lathi. Setelah melewati gapura masuk, apa yang akan anda lakukan selanjutnya jika tidak ingin benar-benar masuk untuk lebih memahami budaya Jawa? Oleh karena itu, jelas bahwa nama lagu Lathi adalah inti dari budaya Jawa dan akhirnya budaya pop Jawa.

Kasus ejakulasi dini budaya Jawa baru terjadi di tengah nyanyian Lathi. Saat ada yang mengomentari unggahan Weird Genius Youtube.


Salah satu orang yang memberi komentar pada hari Kamis bahwa penulis cerita atau bagaimana tiba-tiba mengatakan bahwa latar cerita dari lagu tersebut adalah cerita Dewi Lathi Lathi yang hidup di zaman Majapahit.

Komentar semacam itu hingga tujuh ribu. Terakhir saya menonton tidak ada ketidaksukaan. Bagaimana kisah Dewi Lathi bisa dipercaya oleh orang lain? Bahkan sampai hal itu menyebar di Twitter.

Setelah ditelusuri, ternyata tidak ada yang namanya Dewi Lathi dari zaman Majapahit. Corak nama zaman Majapahit kuno tentunya tidak jauh dari sifat hewan yang dianggap berkarbonasi, seperti nama Gajah, Kebo, Maesa, Sungging, dan lain sebagainya.

Menurut saya, menyimpan kecurigaan tentang Dewi Lathi hanya dari lagu Lathi adalah salah. Karena bias dengan keyakinan bahwa sebagian anak muda Jawa tidak terlalu memikirkan budayanya sendiri dan diberi cerita seperti itu selama mereka percaya.

Diakui, munculnya karya Dewi Lathi bersumber dari lagu Lathi. Tapi bukan dari jaman Wilwatikta (Majapahit). Namun, nyatanya sangat jelas. Misalkan seseorang bernama Dewi Lathi. Tentu saja Dewi Lathi lahir di era Wilwatiktok saat ini, bukan di era Wilwatikta.

Itulah penjelasan tentang lagu lathi yang sebenarnya agar tidak terjadi salah faham. Terimakasih atas kunjungannya
Katon
Katon Sebuah kesuksesan tak luput dari kegagalan "Yakin aja pasti bisa" :)

1 comment for "Dewi Lathi lahir pada zaman Wilwatiktok"